Hadirnya BUMDes Mandiri sebagai Angin Segar Perekonomian di Desa Cinunuk

Foto Badan Usaha Milik Desa. Foto: Dokpri

BUMDes atau Badan Usaha Milik Desa merupakan sebuah wadah inkubasi bisnis tingkat desa yang diharapkan dapat menjadi tonggak peningkatan ekonomi di daerah otonomi tingkat desa. Kemandirian ekonomi merupakan sebuah visi besar yang ingin dicapai pemerintah dengan adanya BUMDes. 

Karena Indonesia dengan segala macam sumber daya alam yang ada di dalamnya haruslah dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Sehingga nantinya pemanfaatan ini dapat dinikmati oleh warga desa dan juga menjadi cara untuk meningkatkan gairah perekonomian di desa.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik Indonesia pada tahun 2015, ada 86.616 desa di seluruh Indonesia. Dengan banyaknya desa di Indonesia, maka program pembentukan BUMDes terus digencarkan untuk dapat menjangkau seluruh desa di Indonesia. Sehingga nantinya perekonomian Indonesia dapat terus menggeliat dari sektor yang paling kecil. 

Pembentukan BUMDes ini merupakan upaya bersama antara pemerintah desa dan juga masyarakat melalui musyawarah desa atau MUSDES. Hingga nantinya BUMDes dapat berjalan sesuai dengan arahan, tinjauan, dan juga segala aspek yang telah disetujui bersama.

Salah satu BUMDes yang baru berdiri adalah BUMDes Mandiri, yang berada di Desa Cinunuk, Kabupaten Bandung. BUMDes yang berdiri secara resmi pada 3 Desember 2020 ini merupakan salah satu cara dan ikhtiar dari pemerintah Desa Cinunuk untuk menjadikan Desa Cinunuk menjadi desa yang mandiri secara ekonomi. 

Sejauh ini, ada banyak hal yang menjadi visi dari BUMDes Mandiri Cinunuk ini. Salah satunya adalah menjadikan Desa Cinunuk sebagai desa digital dan juga menjadi sentra pemasok produk ekonomi lokal Desa Cinunuk. 

Diperlukan banyak katalis yang dapat mendorong terwujudnya hal tersebut, diantaranya adalah modal dan juga keterlibatan warga secara aktif di dalamnya. Dengan ini diawal pembentukannya, BUMDes Mandiri Cinunuk berfokus kepada cara untuk menyehatkan iklim ekonomi lokal sehingga nantinya dapat meningkatkan kepercayaan warga terhadap pentingnya kehadiran BUMDes disekitar mereka.

Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan menjalankan bisnis dilahan kios yang dimiliki oleh Desa. Kios ini berada di sekitar lingkungan Kantor Desa Cinunuk, dengan letak strategis di pinggir jalan raya. Pengurus BUMDes Cinunuk, memilih untuk menjadikan kios tersebut Kios yang menjual ATK dan juga jasa terkait perkantoran. Juga menyewakan lahan di teras kios sebagai tempat untuk pegiat UMKM untuk berjualan. 

Melihat dari lingkungan kios yang merupakan area perkantoran, sekolah, dan juga jalan umum. Memilih usaha ATK dan jasa terkait perkantoran seperti fotocopy, scan, dan lain sebagainya dirasa hal yang tepat. Modal yang diberikan oleh desa untuk menjalankan bisnis dapat digerakkan dengan baik, walaupun belum mendapat profit yang besar. Namun perkembangan penjualan dari kios tersebut juga cukup baik.

Menurut Bapak Atun Faturohman, Ketua BUMDes Mandiri Cinunuk. Saat diwawancara pada hari Rabu (28/07), "perkembangan suatu bisnis akan terus meningkat hingga mencapai surplus maksimal adalah pada tahun kedua. Sehingga kedepannya market atau pasar akan terbentuk dan bisnis bisa terus stabil."

Dengan ini, para pengurus BUMDes Mandiri Cinunuk terus optimis bahwa adanya BUMDes mereka ini dapat menjadi penyegaran dan menjadi tonggak peningkatan ekonomi lokal khususnya di Desa Cinunuk. Rencana ekspansi bisnis dari BUMDes 

Cinunuk ini juga sudah tergambarkan dengan baik dan menunggu pada momen yang tepat untuk dapat diwujudkan. Banyak sektor dari Desa Cinunuk yang dapat dikembangkan menjadi bisnis yang bisa mengangkat perekonomian Desa Cinunuk. Diantaranya, sektor air, potensi alam, kuliner, kerajinan, dan juga masih banyak lagi.  

BUMDes Mandiri Cinunuk juga diharapkan dapat  berkontribusi dalam memajukan UMKM lokal, seperti memberikan pelatihan, menghimpun, juga membantu UMKM lokal untuk lebih bisa menjangkau pasar yang lebih luas. Dengan itu BUMDes Mandiri Cinunuk memiliki rencana besar untuk menjadi e-commerce bagi UMKM di Desa Cinunuk. 

Rencana besar lainnya adalah dengan menjadikan Desa Cinunuk sebagai desa digital dan juga sentra pengolahan air. Dengan segala rencana besar tersebut diharapkan Desa Cinunuk menjadi desa yang mandiri dan kualitas hidup warganya semakin meningkat.

Namun, hal tersebut juga memerlukan jalan yang panjang. BUMDes Cinunuk yang baru aktif kembali setelah sekian lama harus berjalan secara baik dulu sebelum bisa berlari kencang. Dalam prosesnya dibutuhkan SDM yang berkualitas dan juga loyal. Serta suntikan dana yang bisa terus diputar untuk menggerakkan roda bisnis di BUMDes Mandiri Cinunuk. 

Peran anak muda terutama sangat dibutuhkan untuk membantu ekspansi bisnis BUMDes Mandiri Cinunuk kearah yang lebih milenial. Dengan adanya anak muda akan membuat BUMDes semakin luwes untuk menghadapi tantangan dari perubahan zaman yang semakin cepat. Peran masyarakat secara umum juga diperlukan untuk segala macam pengambilan keputusan BUMDes yang nyatanya menyangkut kepada kepentingan masyarakat juga.

Kolaborasi tersebut dapat menjadi sinergitas yang sangat baik, sehingga tercipta perubahan yang signifikan. Karena Indonesia terkenal dengan budaya 'Gotong Royong'nya maka  segala macam perubahan baik dan menyangkut kepentingan bersama haruslah saling asah, asih, asuh. Hingga nantinya banyak hal baik terjadi tanpa merugikan salah satu pihak.



Post a Comment

Previous Post Next Post